Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, adat dan istiadat. Keberagaman suku, agama, adat dan istiadat tidak membuat Indonesia menjadi perpecahan. Indonesia memiliki toleransi yang cukup tinggi. Setiap orang diberi kebebasan untuk memilih dan memegang kepercayaan masing-masing. Kemajemukan penduduk Indonesia tidak luput dari masalah sosial yang majemuk. Permasalahan sosial yang majemuk adalah pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat semakin bertambah.
Dewasa ini moral
penerus bangsa semakin memudar. Teringat dengan kisah seorang ibu hamil yang
meminta duduk di krl (Kereta Rel Listrik). Seorang ibu hamil meminta bangku
untuk duduk kepada seorang remaja. Namun, remaja tersebut dengan rasa egoisnya
tidak mau memberikan tempat duduk dan mereka berpendapat bahwa dengan modal
membawa bayi di dalam perut dengan seenaknya meminta bangku untuk duduk.
Ada apa ini dengan
moral dan sopan santun penerus bangsa ini? Salah siapakah ini? Menurut saya ,
ibu meminta duduk itu hal yang wajar karena fisik ibu hamil sangat rentan
sekali kelelahan. Bayangkan saja jika ibu hamil berdiri berjam-jam harus
menanggung bayi di dalam perut, belum
lagi berat badan si ibu yang naik.
Betapa lelah dan sakitnya.
Permasalahan di atas
hanya sebagian saja. Yang cukup menggugah perasaan saya adalah dewasa ini
anak-anak dibawah umur ( balita) diracuni oleh lagu-lagu yang tidak ada arti
dan manfaatnya. Anak balita dengan cepat menghafal lagu-lagu yang seharusnya
belum mereka nyanyikan dan mereka pun tidak mengerti maksud dari lagu tersebut.
Miris sekali, moral penerus bangsa diracuni oleh bangsi ini sendiri. Bagaimana
penerus bangsa selanjutnya? Jika moral dan intektual sudah diracuni? Apakah
salah orang tua? Salah pemerintah?
Dalam hal ini tak ada
yang perlu dipermasalahkan semua sangat berperan aktif dalam mendidik dan
menciptakan suasana yang mengedukasi untuk para penerus bangsa. Orangtua aktif
dalam mendidik yang seharusnya didik dengan seumuranya. Pemerintah menyeleksi
dan menyaring lagu-lagu yang pantas untuk penerus bangsa ini.
Dengan berbagai permasalahan
di atas membuat saya tergugah. Harus bagaimana supaya moral bangsa ini tidak
meluntur? Apa yang bisa saya lakukan untuk negeri tercinta? Dengan bermodal
kepekaan saya terhadap masalah sosial
yang sedang di hadapi bangsa ini. Saya bertekad mengabdikan diri ini
untuk negeri tercinta dengan menjadi seorang pendidik (guru) dengan mengambil
studi ilmu pengetahuan sosial dan ini pun masih menyangkut pemasalahan sosial
di Indonesia.
Ini sebuah tanggung
jawab yang cukup berat bagi seorang pendidik. Mengapa demikian? Kerena menurut
saya pendidik tonggak utama dalam mendidik penerus bangsa setelah orangtua,
jika saja seorang pendidik tidak mencerminkan berperilaku baik, tidak mendidik
dengan hati maka penerus bangsa akan semakin hancur. Pengajaran dan
pembelajaran sangat berpengaruh dalam membimbing karater bangsa ini. Jika
pembelajaran dan pengajaran menanamkan nilai sosial dan nilai sosial dinomor
satukan maka karakter dan moral bangsa akan menjadi lebih baik. Tidak akan
meluntur nilai-nilainya
Dewasa ini di Indonesia
pelajaran sosial diduakan atau disampingkan. Dengan diduakannya ini membuat
permasalah di Indonesia bertambah, mungkin sosial tidak memiliki rumus yang
serumit fisika, kimia. Namun, secara tidak sadar sosial memiliki rumus
kehidupan yang rumit . Bagaimana tidak? Semua yang terjadi dikeseharian kita
adalah sosial dan nilai sosial sangat kompleks sekali.
Inilah alasan saya
mengambil jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial karena lunturnya nilai
sosial di dalam diri penerus bangsa ini dan membuat saya bergerak untuk merubah
karakter bangsa dan megembalikan karakter bangsa kepada dasar-dasar pancasila
sebagai ideologi negara.