Kamis, 06 Maret 2014

Hikmah dibalik ujian II




Setelah aku mendapatkan surat panggilan dari IPB beberapa minggu setelah aku dinyatakan lulus seleksi. Aku baru sadar bahwa per-semesternya dikenakan biaya Rp. 5.000.000. Lagi- lagi aku menanyakan kemampuan orangtua dalam membiayai aku kedepannya.  Orangtua  menyanggupinya dengan bayaran yang cukup mahal tersebut. Tapi aku tidak terlalu yakin atas jawaban orangtuaku ini. Aku tahu persis keadaan kondisi keuangan keluargaku. uang semster yang dikenakan belum termasuk biaya  pangkal. Saya hampir putus asa dengan keadaan tersebut.
Orangtua selalu meyakinkanku bahwa mereka masih mampu untuk membiayaiku sampa selesai. aku tak henti-henti meminta kepada Allah  yang terbaik buat aku dan keluarga ke depannya, bukan menyusahkan keluarga aku tapi menyenangkan bagi keluarga aku. Selama itu aku diserang galau akut. Semoga Allah memberi jalan keluarnya.
Setelah beberapa bulan dari pengumuman USMI. Pengumuman SNMPTN pun tiba, aku merasa harap-harap cemas karena jika aku tidak keterima aku harus mengambil akuntansi di IPB dan itu mau tidak mau harus membayar biaya cukup mahal. Setelah waktu yang dinanti tiba aku melihat pengumuman tersebut dilaptop kakakku dan alhasil kabar baik yang aku lihat. Saat aku melihat pengumuman SNMPTN.
Alhamdulilah aku keterima di Universitas Negeri Jakarta. Pada saat itu aku sedang berada dirumah jadi aku langsung memanggil ibuku yang sedang berada di dapur. Dengan cepat ibu menghampiri. Aku dengan cepat memberi tahu bahwa keterima di Universitas Negeri Jakarta. Dengan cepat langsung saya sujud syukur dengan rasa haru ucap terima kasih kepada Allah yang telah mempercayai saya untuk melanjutkan pendidikan ini ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Setelah aku periksa kembali, aku keterima dipilihan ke 2 di Jurusan Pend. IPS dan itu bukan pilihan pertama aku. Pilihan pertama aku adalah Bimbingan konseling. Aku bingung, karena bukan pilihan  yang pertama. Aku tanyakan lagi kepada ibu apakah diambil atau tidak? Apakah aku harus mengambil yang IPB atau yang di UNJ? Ibu menyarahkan semuanya kepada aku. Aku yang akan menjalani kedepannya. Aku dilanda galau akut kembali. Karna yang di UNJ bukan pilihan  yang pertama.
Setelah mencari jawaban yang cukup meyakinkan aku  kedepannya akhirnya aku pilih yang di UNJ. Setelah pengumuman aku harus menyiapkan berkas-berkas yang akan aku berikan kepada pihak universitas. Beberapa bulan setelah pengumuman aku dilanda galau akut.
Bukan karena pilihan yang aku ambil melainkan aku galau akan biaya kuliah kedepannya. Bingung untuk biaya semesternya yang cukup mahal, bingung akan biaya hidup aku selama berkuliah. Ibu selalu tahu apa yang sedang anaknya pikirkan. Ibu selalu menyakinkan ku bahwa aku bisa menghadapinya kedepannya. Tenang Allah selalu ada untuk aku. Itu lah kata-kata yang sering sekali ibu katakan kepada aku.
Dengan keyakinan yang ibu berikan kepada aku. Aku semakin yakin atas pilihan yang telah Tuhan berikan ini. Setelah beberapa bulan menunggu hari registrasi. Akhirnya tiba juga. Pada saat malamnya ayah memanggil aku diruang tv. Ayah memberikan amplop yang berwarna coklat. Kemudian aku menyakannya. “Untuk apa ini yah?” Ayah menjawab “ini buat besok daftar ulang, cukup gak cukup ayah punya uang segitu”.  Aku mengiyakan.
Lalu aku membuka amplop. Ternyata ayah sudah menyiapkan biaya untuk kuliah. aku dan ibu menghitungnya. Ternyata ayah memberi aku uang sebesar Rp. 8.000.000. Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rizki disaat aku membutuhkan. Pertama aku sungguh was-was sekali karena takut kurang atas apa yang diberikan oleh ayah aku. Namun aku serahkan kepada  Allah yang telah mengatur semuanya.
 Paginya aku dan ibu  berangkat ke Jakarta untuk registrasi. Setelah seharian penuh mengurusi admisnistrasi aku langsung masuk ke antrian bank untuk membayar daftar ulang. Sebelum masuk ke antrian aku melihat-lihat daftar uang kuliah tunggal (UKT).
UKT adalah uang kuliah tunggal yang diberlakukan saat satu tahun yang lalu dan akan berlaku hingga berikutnya. Sistem UKT adalah dengan menggunakan penggolongan uang gaji orang tua. Jika semakin besar gaji orangtua maka semakin besar juga uang kuliah. Mungkin sering disebut dengan subsidi silang. Selama sistem UKT berlaku maka uang pangkal yang biasanya dikenakan pada saat masuk kuliah sekarang sudah tidak diberlakukan lagi. Aku cukup bersyukur sekali, saat aku akan kuliah ada sistem baru yang diberlakukan.
Aku sudah menyiapkan uang sebesar Rp. 4.000.000. Setelah saya liat sebelumnya. Gaji ayahku termasuk ke golongan 2 dan golongan dua itu kisaran sebesar Rp. 1.000.000- Rp. 3.000.000. Setelah aku ke teler ternyata aku  hanya membayar sebesar uang Rp. 2.450.000. Ini semua jauh dari prediksi aku sebelumnya. Alhamdulilah ucap syukurku kepada Allah yang telah memberikan jalan keluar satu demi persatu. Ibu menanyakan sisa uang ini akan dikemanakan. Aku sampaikan sisanya belikan saja laptop agar aku dengan mudah mengerjakan tugas kuliah nanti. Ibu mengiyakan.
 Karena selama aku sekolah aku tak pernah dibelikan laptop ataupun apalah. Bukan karena tidak mampu. Tapi ayah selalu mengajarkan arti sebuah kesederhanaan dan berbagi. Kami harus hidup sederhana. Jika roda kehidupan ini berputar kebawah bahwa kami akan siap untuk menghadapinya. Itulah pentingnya hidup sederhana.
Setalah urusan admistrasi selesai aku dan ibu mulai menyiapkan peralatan-peralatan untuk tinggal di Jakarta. Syukururku yang tak pernah terhenti hingga akhir ini. Sesuai dengan motto hidupku saat ini “lebih banyak bersyukur”. Bersyukur disaat susah lebih baik dibandingkan bersyukur disaat senang.  Allah selalu tahu kemampuan setiap hambaNya. Maka Allah pun tidak akan menguji cobaan lebih dari batas kemampuan kita.
Setelah aku ambil hikmah selama ujian yang telah Allah beri. Aku berusaha untuk muhasabahnya. Karena aku yakin dibalik ujian pasti ada beribu hikmah yang aku dapatkan. Mungkin jika ayah tak sakit aku akan bermalas-malasan untuk berkuliah. Dan aku tidak akan pernah dewasa. Karena aku yakin kedewasaan seseorang adalah dibentuk oleh keadaan. Dewasa adalah sebuah pilihan. Dengan adanya ujian ini aku akan terus berusaha untuk mencapai cita-cita. Saya akan membanggakan ibu dan ayah saya. Biarkan ujian itu hadir dan aku akan katakan bahwa “ Aku pasti bisa mengahadapinya dan aku mampu untuk bersaing dengan yag lain”. Sekian.

3 komentar:

  1. Neng..udah lama gak ketemu. Apa kabar? Mama sama bapak apa kabarnya? Bapak sakit ya sekarang? Ya Allah..mudah2an bapak sembuh ya.. sampaikan salam teteh ya sama mama&bapak. Semoga mm&bapak sll diberikan kesehatan, pjg umur, sll dlm lindungan Allah SWT.

    Gimana kuliahnya neng? Kamu makin dewasa skrg.. terus berjuang dan berdoa ya neng.. insyaAllah setiap masalah bisa kamu hadapi kalo trs inget Allah.. jgn sia2kan kuliahnya ya.. jgn sampai kecewain orgtua..
    Semangat ya neng.. :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah mimpi apa semalam, udah lama banget teh, alhamdulilah baik teh, mamah sama papah juga baik. Iya teh papah sakit sekarang udah agak mendingan membaik. Aaminn makasih teh :)
    Alhamdulilah kuliah lancar teh. Iya teh InsyaAllah mohon doanya aja teh.
    Gimana kabar teh fenti dan sekeluarga? Udah punya dede yah teh? Berapa bulan teh? Namanya siapa teh? Aekarang tinggal dimana teh? Diserang apa dipandeglang?

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah baik neng..
    Anak tth bulan depan udah mau ulangtahun :D namanya Barra :)
    Tth tinggal di Bintaro skrg neng, ke Serang paling sebulan sekali.
    Neng aa udah pada nikah ya? Yg sama t ipeh itu jadi kah? Udah pada punya anak ya?

    BalasHapus